Kamis, 01 November 2012
Rabu, 12 September 2012
Pembljrn Operasi Tambah (Rohana)
|
Strategi
Pembelajaran Operasi Tambah dan Operasi Kurang Pada Bentuk Aljabar yang
Menyenangkan Bagi Siswa Kelas VII
Dalam
upaya membelajarkan siswa, kreatifitas guru dalam memilih strategi pembelajaran
akan sangat menentukan hasil belajar yang diinginkannya. Strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan
memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai (Hamzah, 2-7: 2007).
Suatu
strategi pembelajaran mengandung penjelasan tentang metode dan teknik yang akan
digunakan selama pembelajaran berlangsung. Pemilihan strategi pembelajaran yang
akan digunakan oleh seorang guru sangatlah tergantung pada tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, karakteristik siswa, bidang studi serta situasi dan kondisi
dimana kegiatan dilaksanakan. Hal ini tentu erat kaitannya dengan metode yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
Ditinjau
dari segi siswa, indikator menyenangkan antara lain siswa berani mencoba,
berani melakukan, berani bertanya, berani berpendapat, berani mendebat gagasan
dari temannya, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap tugas yang
diberikan guru, senang belajar, serta hasil belajar yang meningkat. Sedangkan
jika ditinjau dari segi guru, antara lain guru tidak membuat siswa takut salah,
tidak membuat siswa merasa disepelekan serta dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswa.
Sesuai
Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006, pembelajaran yang berkaitan dengan
operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar, diberikan kepada siswa kelas VII
semester satu. Operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar merupakan suatu
cara untuk menyederhanakan suatu bentuk aljabar. Pada pembahasan materi ini,
dalam menyederhanakan suatu bentuk aljabar suku-suku yang dijumlahkan dan
suku-suku yang dikurangkan merupakan suku-suku yang sejenis.
Untuk
memulai pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar ini,
pengertian tentang suku-suku sejenis merupakan syarat yang harus dipahami lebih
dulu oleh siswa (sebagai apersepsi) serta yang lebih penting lagi adalah materi
tentang penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat (operasi pada bilangan
bulat, materi kelas VII semester satu.).
Karena
menyadari bahwa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa
kurang menguasai disebabkan terbatasnya kemampuan serta pengetahuan siswa, maka
untuk materi pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar dipakai
sumber belajar yang mudah didapat serta dimengerti siswa, yaitu dengan
memanfaatkan buah-buahan yang sengaja dibawa siswa ke sekolah.
Pada
pengertian suku-suku sejenis guru memakai contoh benda-benda yang ada di
lingkungan siswa sendiri. Misalkan di atas meja terdapat satu piring yang berisi buah-buahan di
antaranya pisang, apel, rambutan atau yang lainnya. Kemudian siswa diminta
memilih mana buah yang sejenis dan tidak sejenis, untuk selanjutnya setiap
jenis buah diberi simbol
masing-masing, misalkan pisang diberi simbol
p, apel diberi simbol
a, rambutan diberi simbol
r. Untuk pemilihan simbol
dapat disesuaikan dengan pendapat masing-masing siswa dan bisa dipilih huruf abjad a
sampai z.
Selanjutnya
strategi pembelajaran untuk pemahaman konsep operasi tambah dan kurang pada
bentuk aljabar bagi siswa kelas VII semester satu, kali ini dipilih metode
ceramah yang diperlukan pada saat guru menjelaskan hal-hal yang bersifat teoritis
dan metode demonstrasi yang diperlukan pada saat guru memperlihatkan suatu
proses atau cara kerja memperoleh hasil menyederhanakan suatu bentuk aljabar,
serta metode diskusi kelompok.
Perlu
dipahami bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan kegiatan
pendahuluan yang di antaranya meliputi: memeriksa kesiapan siswa, melakukan
kegiatan apersepsi, menginformasikan
tujuan belajar (dalam hal ini tujuannya adalah siswa dapat melakukan operasi
tambah dan kurang pada bentuk aljabar), serta hasil belajar yang diharapkan
akan dicapai setiap siswa, metode yang akan digunakan serta motivasi siswa.
Untuk kegiatan inti dipakai cara
sebagai berikut.:
Untuk memperoleh konsep operasi tambah dan
kurang pada bentuk aljabar, guru bersama siswa menyiapkan 6 buah wadah yang
masing-masing berisi 10 buah pisang ( P1 ), 10 buah jeruk ( P2 ), 10 buah
rambutan (P3), 10 kulit buah pisang ( P4), 10 kulit buah jeruk (P5), dan 10
kulit buah rambutan (P6), serta disiapkan pula 1 wadah kosong ( W). Kegiatan
diawali yaitu guru meminta seorang siswa ke depan kelas dan mendemonstrasikan
hal- hal yang diminta guru.
Pertama
|
:
|
Siswa diminta
mengambil 2 buah pisang dari P1 dan 3 buah jeruk dari P2, kemudian meletakkan
pada wadah W, dilanjutkan berikutnya siswa diminta mengambil 1buah pisang
dari P1 dan 2 buah jeruk dari P2 serta meletakkan juga pada wadah W. guru
kemudian meminta seorang siswa lain menghitung jumlah buah pisang dan buah
jeruk dalam wadah W itu. Ternyata terdapat 3 buah pisang dan 5 buah jeruk.
|
Dari hasil demonstrasi serta hasil
pengamatan siswa, guru
membimbing siswa untuk memperoleh konsep operasi
tambah dan kurang pada bentuk alajabar, yaitu dengan memberi simbol p pada buah
pisang dan simbol j pada buah jeruk, akan diperoleh persamaan (2p + 3j) + (1p + 2j) = 3p + 5j.
Selanjutnya guru memberi penjelasan
bahwa :
3p + 5j didapat dari 2p +1p + 3j +
2j = (2+1) p + (2+3) j.
Untuk selanjutnya semua buah
dikembalikan ke wadah masing-masing seperti semula
Kedua
|
:
|
Siswa diminta
mengambil 7 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan dari P3 serta meletakkannya dalam
wadah kosong (W). Kemudian siswa tadi diminta mengambil kembali 3 buah pisang
dan 3 buah rambutan dari wadah W tadi. Ternyata pada wadah W terdapat 4 buah
pisang saja. Pada saat itu siswa lain diminta menuliskan bentuk aljabarnya.
|
Dari
hasil demonstrasi serta hasil pengamatan siswa, guru membimbing siswa untuk
memperoleh konsep operasi kurang pada bentuk aljabar, yaitu dengan memberi simbol p pada buah pisang
dan memberi simbol r pada buah rambutan
diperoleh hasil pengamatan siswa sebagai berikut:
(7p
+ 3 r) – (3p + 3r) = 4p
Berikutnya
guru memberikan penjelasan pada siswa bahwa 4p didapat dari
7p – 3p + 3r –
3r = (7-3) p + (3-3) r
=
4p + 0r
=
4p
Sama seperti
demonstrasi pertama, semua buah dikembalikan ke piring masing-masing seperti
semula. Selanjutnya dikembangkan konsep itu dengan memakai kulit pisang, kulit
jeruk serta kulit rambutan untuk operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar.
Pertama
|
:
|
Siswa diminta
mengambil 4 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan dari P3 serta meletakkan
pada wadah W.
Kemudian siswa tadi diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 3 buah pisang
dan 5 buah rambutan. Tentunya hal ini tidak mungkin bisa dilakukan. Jika yang
diambil tidak ada, maka siswa diminta mengambil kulitnya yang sudah
disediakan tadi. Karena buah rambutan yang harus diambil kurang 2, maka
sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2 kulit rambutan dari P6 dan
meletakkan dalam wadah W. Sehingga dalam wadah W terdapat 1 buah pisang dan 2
buah kulit rambutan.
|
Dari
hasil demonstrasi dan hasil pengamatan siswa didapat bahwa jika 4 buah pisang
dan 3 buah rambutan diambil 3 buah pisang dan 5 buah rambutan, didapat 1 buah
pisang dan 2 kulit rambutan. Dalam hal ini kulit rambutan disimbolkan dengan
–r, sehingga diperoleh konsep sebagai berikut:
(4p
+ 3r) – (3p + 5r) = 1p + (-2r)
Berikutnya
guru memberi
penjelasan pada siswa bahwa 1p + (-2r) didapat dari
(4p
+ 3r) – 3p - 5r = (4-3)p + (3-5)r.
Untuk selanjutnya semua buah
dikembalikan ke piring masing-masing seperti semula.
Kedua
|
:
|
Siswa diminta
mengambil 5 buah pisang dan 3 buah jeruk serta meletakkan pada wadah W. Kemudian
siswa tadi diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 7 buah pisang dan 7
buah jeruk. Tentunya hal ini tidak mungkin dilakukan. Jika yang diambil tidak ada (kurang), maka siswa
diminta mengambil kulit buah masing-masing tadi. Karena pisang yang diambil
tidak ada (kurang) 2 dan jeruk yang
diambil tidak ada (kurang) 4, sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2
kulit pisang dan 4 kulit jeruk
kemudian meletakkannya pada wadah W.
|
Selanjutnya dari
hasil pengamatan didapat, jika 5 buah pisang dan 3 buah jeruk diambil 7 buah
pisang dan 7 buah jeruk terdapat 2 kulit pisang dan 4 kulit jeruk. Dalam hal
ini kulit pisang disimbolkan dengan –p dan kulit jeruk disimbolkan dengan –j.
Sehingga diperoleh
konsep:
( 5p + 3j ) – ( 7p+
7j ) = -2p + (-4j ).
Berikutnya guru
memberikan penjelasan pada siswa sebagai berikut :
-2p + (-4j )
didapat dari 5p – 7p +3j – 7j
= ( 5 – 7
)p + ( 3 – 7)j
Ketiga
|
:
|
Siswa diminta
mengambil 5 buah pisang dari P1 dan 4 buah rambutan dari P3 serta meletakkan
pada wadah W. Kemudian siswa diminta mengambil kembali dari wadah W tadi 3
kulit pisang dan 2 kulit rambutan. Dan sekali lagi hal itu tidak mungkin
dilakukan. Jika yang diambil tidak ada ( kurang) maka siswa diminta mengambil
buah dari piring masing-masing yang dimaksud.
Karena kulit
pisang yang diambil tidak ada (kurang) 3, dan kulit rambutan yang diambli tidak
ada (kurang) 2, maka siswa diminta mengambil 3 buah pisang dari P1 dan 2 buah
rambutan dari P3 kemudian meletakkannya pada wadah W, sehingga didapat dalam
wadah W itu 8 buah pisang dan 5 buah rambutan.
|
Dari hasil
pengamatan serta demonstrasi, siswa
diminta menuliskan bentuk aljabarnya.
Dengan bimbingan
guru, diperoleh :
( 5p + 4r) – (-3p +
(-2r ) = 8p + 6r.
Berikutnya guru
memberikan penjelasan sebagai berikut :
8p + 6r didapat
dari : (5p + 3p ) + ( 4r + 2r )
= 5p – (-3p )
+ 4r – (-2r )
Serangkaian
kegiatan yang merupakan suatu cara / strategi untuk pemerolehan konsep operasi
tambah dan kurang pada bentuk aljabar tersebut diatas diharapkan dapat melatih
siswa untuk berani mencoba, berani melakukan sesuatu, berani bertanya, berani
mengemukakan pendapat, berani mempertanyakan gagasan siswa lain, memberikan
perhatian yang besar terhadap tugas yang diberikan guru, serta senang belajar
sehingga kompetensi yanga diharapkan dapat tercapai.
Agar konsep operasi
tambah dan kurang pada bentuk aljabar benar-benar terinternalisasi ( relatif
mantap dan tertanam dalam diri mereka ), kegiatan dilanjutkan dengan berlatih
atau mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui soal-soal yang
berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving ).
Demikian tulisan
ini diharapkan memberikan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang
diharapkan dapat menyenangkan bagi siswa serta agar kompetensi yang diharapkan
dapat tercapai.
Demikian pula guru
semakin dapat mengembangkan kreatifitas dalam menyusun strategi pembelajaran
sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung secara
optimal sesuai kompetensi yang diharapkan,utamanya pada siswa yang memiliki
kemampuan serta pengetahuan terbatas.
Referensi :
Hamzah 2007 : Model
Pembelajan . Jakarta; Bumi Aksara
Samsul Hadi 2008 :
Buku Matematika klas VII. Jakarta ; Yudhistira
Dra. Th.
Widyantini, Msi. Pengetahuan Matematika, Yogyakarta, LIMAS
(Penulis adalah
guru Matematika di SMP Negeri 5 Tulungagung Jawa Timur. Bertempat tinggal di
Perum Purimas blok J no 5 Botoran Tulungagung 66213.. HP. 081331145915)
Sabtu, 25 Agustus 2012
Senin, 20 Agustus 2012
Minggu, 05 Agustus 2012
Sabtu, 04 Agustus 2012
PURNAWIYATA
PURNAWIYATA
Purnawiyata merupakan kegiatan yang menandai bahwa peserta didik telah menyelesaikan kegiatan pendidikannya di SMPN 5 Tulungagung pada kurun waktu tertentu.
Kegiatan purnawiyata dilaksanakan dengan maksud:
a. Menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik agar selalu mencintai almamater
b. Meningkatkan tali silaturahmi antara sekolah dengan masyarakat
Kegiatan purnawiyata yang dilaksanakan di SMPN 5 Tulungagung dilakukan dengan cara:
1. Pengalungan gordon simbul SMPN 5 Tulungagung
2. Penyerahan kembali peserta didik kepada masing-masing orang tua / wali murid
Selamat Datang
Selamat Datang
Di SMPN 5 Tulungagung
Dapatkan informasi secara detail tentang SMPN 5 Tulungagung di sini.
Langganan:
Postingan (Atom)